Senin, 15 November 2010

Sejarah Idul Adha- Sejarah Nabi Ibrahim


Bagi anda pemeluk agama Islam tentunya setiap tahunnya merayakan hari raya qurban atau hari raya idul adha, tapi sebenarnya kamu tau ngga si awal adanya hari raya idul adha dahulu? berikut ini kisahnya.
Pada suatu hari Nabi Ibrahim bermimpi, dalam mimpinya itu Allah menyuruh Nabi Ibrahim menyembelih anaknya yang bernama Ismail. Selepas dari mendapat mimpi itu, Nabi Ibrahim pun memberitahu isterinya yang bernama Siti Hajar.
Maka berbincanglah Nabi Ibrahim, Siti Hajar dan Ismail. Siti Hajar berkata, “Mungkin mimpimu itu hanya mainan tidur saja tetapi kalau mimpi itu merupakan wahyu, wajiblah dituruti.” Apabila mendengar kata-kata ibunya, Ismail berkata kepada bapanya, “Ayahku, sekiranya ini merupakan wahyu dari Allah S.W.T., aku sedia merelakan diriku untuk disembelih.”
Setelah persetujuan dicapai, keesokan harinya Nabi Ibrahim pun membawa puteranya Ismail untuk disembelih. Perkara Nabi Ibrahim hendak menyembelih anaknya telah sampai kepada pengetahuan orang ramai. Hal ini membuat orang ramai takut sehingga ada yang mengatakan, “Nampaknya Nabi Ibrahim mungkin sudah gila hinggakan mahu menyembelih anaknya sendiri. Kalau kita biarkan perkara ini, nanti kitapun akan dibunuhnya.
Walau apapun tuduhan orang terhadapnya, namun Nabi Ibrahim tetap menjalankan tugas yang diperintahkan oleh Allah S.W.T terhadapnya. Setelah Nabi Ibrahim dan anaknya Ismail sampai pada tempat yang dituju, berkatalah anaknya, “Wahai ayahku, aku fikir cara yang baik untuk menyembelih adalah dengan cara aku disembelih dalam keadaan menelungkup tapi mata ayah hendaklah ditutup. Kemudian ayah hendaklah tahu arah pedang yang tajam dan ayah kenakan tepat kepada leherku.”
Kemudian Nabi Ibrahim pun melaksanakan perintah yang Allah S.W.T perintahkan dalam mimpinya. Baginda pun mengucapkan kalimah atas nama Allah lalu memancungkan pedangnya pada leher anaknya itu. Maka terperciklah darah mengenai badan Nabi Ibrahim. Sebagai seorang manusia biasa, Nabi Ibrahim pun menggeletar dan membuka penutup matanya.
Tetapi alangkah terperanjatlah apabila melihat yang disembelihnya itu bukanlah anaknya melainkan seekor kibas. Dengan memuji kebesaran Allah S.W.T, kedua-duanya pun berpeluk-peluk sambil bersyukur kepada Tuhan kerana memberi kekuatan sehingga dapat melaksanakan amanat dari Allah S.W.T.
Sepeninggalan Nabi Ibrahim, iaitu sejak Siti Hajar melepaskan anaknya untuk disembelih oleh baginda, dia sentiasa menangis. Fikirannya bertambah runsing disebabkan diganggu oleh syaitan laknat yang mengatakan kononnya Nabi Ibrahim telah gila dan sebagainya.
Pada suatu hari, dari jauh Siti Hajar mendengar suara takbir memuhi-muji nama Allah, semakin lama semakin dekat dan akhirnya dapatlah Siti Hajar kenali bahawa suara itu adalah suara anaknya Ismail dan suaminya Nabi Ibrahim.
Maka dengan segera dia pergi mendapatkan anak dan suaminya sambil bersyukur kepada Allah S.W.T. kerana telab memberi kekuatan kepadanya sehingga dia sanggup membenarkan anaknya untuk disembelih.
Siti Hajar menangis bukanlah disebabkan marah kepada Nabi Ibrahim tetapi hanyalah menangis seorang ibu terhadap anaknya memandangkan dia adalah seorang wanita yang taat kepada Allah dan tidak mudah digoda oleh syaitan.

Jumat, 12 November 2010

COMPLETE COLLECTION OF POEMS BY Robert Louis Stevenson Portrait Robert Louis Stevenson^^

Robert Louis Stevenson was born in Edinburgh, Scotland, on Nov. 13, 1850. His father was a prosperous civil engineer, and the boy showed interest in that profession. Later, however, he decided to study law instead. Stevenson attended the University of Edinburgh and was admitted to the bar in 1875. But he was more interested in writing. and in 1878 he published An Inland Voyage which described a canoe trip through France and Belgium. Critics recognized the grace of the young writer's style, but the public paid little attention to the sketh.

In 1876, Stevenson met and fell in love with Mrs. Fanny Osbourne. Three years later, he learned that she was ill in San Francisco, and decided to go see her. He traveled as a steerage passenger and crossed the United States in the immigrant train.

After he arrived in San Francisco, Stevenson married Mrs. Osbourne. After a few months, he returned to Scotland with his wife and his new son, Lloyd. In 1879, Stevenson wrote two stories, The Amateur Emigrant and Across the Plains, which made use of his travel experiences in the U.S. The following years were wandering ones for Stevenson, spent in a long effort to find health. Yet in spite of his poor health, Stevenson wrote two collections of delightful essays between 1880 and 1888. These were Virginibus Puerisque (1881) and Familiar Studies of Men and Books (1882). He also wrote a volume of fanciful and entertaining stories, The New Arabian Nights (1882); the ever-popular Treasure Island (1883); Prince Otto (1885), a lovely romance; The Strange Case of Dr. Jekyll and Mr.Hyde (1886), a story in which physical change in man symbolizes moral change; Kidnapped (1886) and The Master of Ballantre (1888), two excellent and widely read stories of Scottish life; and two collections of poems, A Child's Garden of Verses (1885), familiar to many English-speaking children, and Underwoods (1887). Stevenson's works earned him great popularity because of his clear and careful style, and his extraordinary power as a storyteller. His stories are existing, not because of exaggerations, but because they give an accurate picture of the action, and let the reader fill that he/she is seeing everything just as if he were present.

In 1888, Stevenson went with his family to Samoa in the South Seas, in search of better climate for his still declining health. The people there loved him, and looked up to him. They named him tusitala, taller of tales. Stevenson died of apoplexy in 1894, when he was just 44

Rabu, 03 November 2010

12 Bencana Alam Terdahsyat di Dunia :O

Bencana besar sudah berkali-kali menimpa bumi. Termasuk salah satunya adalah letusan Gunung Tambora di Indonesia juga yang terbesar dengan 80 ribu orang tewas dan menimbulkan kelaparan luar biasa. Populasi dunia telah meningkat dramatis luar biasa dalam satu abad terakhir dan lebih banyak orang yang hidup dalam lingkungan yang berbahaya.

Menurut para ahli badai besar dan tsunami menjadi yang paling potensial membunuh massa di masa kini daripada di masa lalu.
Meskipun tidak semua bencana tercatat, namun berikut daftar bencana terburuk dalam sejarah.

-May 2008 – Angin puyuh Nargis membunuh 140 ribu orang lebih. Korban terperangkap dalam kejaran pusaran, dan tidak mampu lari lebih jauh, mengubur penduduk di lahan pertanian di Myanmar hingga tersapu bersih.

-8 Oktober 2005 – Gempa berkekuatan 7,6 magnitudo di Pakistan merenggut nyawa lebih dari 40 ribu manusia. Kerusakan hebat disebabkan oleh pusat tumbukan di patahan dangkal.

-26 Desember 2004 – Lautan Hindia menjadi pusat gempa berkekuatan 9,3 skala magnitudo dan memicu tsunami Sumatera di mana diperkirakan sebanyak 225 ribu orang menjadi korban. Banyak wilayah di belahan bumi lain yang juga mengalami dampak peristiwa tersebut. Aceh adalah wilayah yang mempunyai korban terbanyak.

-1992 – Angin topan Andrew meskipun hanya mengambil nyawa 26 orang tetapi kerusakan properti ditaksir mencapai US$25 miliar (Rp 233,4 triliun), dijuluki sebagai bencana alam termahal dalam sejarah Amerika Serikat sepanjang waktu.

-1985 – Letusan gunung Nevado del Ruiz di Kolombia membunuh 25 ribu manusia, sebagian besar terperangkap dalam aliran lahar dan lumpur ganas.

-1976 – Gempa bumi Tangsha di China, 8 skala magnitudo, merampas jiwa manusia tidak berdosa antara 225 ribu hingga 655 ribu orang.

-1931 – Luapan sungai Kuning, menyebarkan kesakitan luar biasa bagi 1 juta hingga 3,7 juta nyawa melalui peristiwa penenggelaman, penyakit, kelaparan dan banjir. Sungai tersebut tercatat juga pernah menimbulkan katastrofi pada tahun 1887, dengan jumlah korban jiwa hampir sama.

-1815 – Gunung Tambora, Indonesia, meletupkan lahar panas dan membunuh 80 ribu orang dan menimbulkan kelaparan luar biasa.

-1737 – Calcutta, India, membunuh 300 ribu jiwa. Analisis awal mengatakan karena gempa, namun ilmuwan lebih bersandar pada angin puting beliung.

-1556 – Shannzi China, gempa bumi mengambil 830 ribu nyawa. Tidak ada seorang pun mengetahui kedatangannya yang tiba-tiba dan sedikit yang selamat dari guncangan seismik tersebut.

-1138 – Bumi bergoyang di Allepo, Syria, merenggut 230 ribu korban. Terdaftar dalam survei geologi Amerika Serikat sebagai gempa bumi paling mematikan keempat sepanjang sejarah manusia.

-1500 sebelum Masehi – Pulau Stroggli Mediterania terhempas. Sebuah tsunami menghapus kebudayaan Minoa, di sebuah area yang dikenal dengan nama Santorini, Plato menyebut situs tersebut sebagai kelenyapan Atlantis.